Tips Mencegah Penipuan Online Di Dunia Maya - Sexting Abuse (Part 3)
Haii sahabat blogger...
Di artikel kali ini saya akan membahas tentang penipuan yang bisa dibilang ena'-ena' (bagi pelaku) dan sangat merugikan bagi korban. Boleh dibilang ini mesum, saru atau bahkan jorok, tapi terserah Anda sih... heheheheeee...
Saya sendiri cukup resah dengan beberapa peristiwa yang banyak terjadi akhir-akhir ini di dunia maya, khususnya dimedsos. Karena perbuatan ini sangat merugikan, baik dipandang secara materil maupun immateril.
Perilaku ini biasa disebut dengan sexting. Yang berarti berkirim pesan bernuansa seks, dalam hal ini bisa menggunkan media chat, direct messages, private messages, gambar-gambar dan video yang berkonten vulgar.
Sexting adalah istilah yang dipakai untuk aktivitas mengirim atau mengunggah foto telanjang maupun setengah bugil atau mengirim pesan teks yang membangkitkan birahi. Pada penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Pediatrics disebutkan remaja yang sexting cenderung lebih aktif secara seksual, dan beberapa lebih mungkin terlibat dalam seks berisiko. Sexting diambil dari kata sex dan texting yang secara harafiah berarti "mengirimkan pesan yang membangkitkan birahi".
Menurut pendapat saya sendiri, sexting ini punya 2 sisi yaitu sisi positf dan sisi negatif.
Sisi positif nya yaitu jika kalian sudah menikah, kalian boleh melakukan sexting dengan pasangan kalian, agar menambah keintiman dalam hubungan kalian.. ahhaaaaaiiii .... (jangan sampai bocor!!)
Tapi saya ga akan bahas sisi positifnya pada artikel ini, silahkan kalian cari sendiri di mbah Google.
Oke.. mari kita bahas tentang sisi negatif dari sexting ini yang berujung pada penipuan dan penyesalan.
Kenapa sih sexting bisa terjadi ?
Kenapa ya bisa terjadi?? Sebenarnya ini bisa dibilang merupakan sebuah pembenaran dari oknum-oknum yang berotak mesum tapi takut untuk berkomitmen dalam sebuah hubungan. Mereka melakukan tindakan ini didasari alasan pembuktian cinta atau takut melakukan hubungan badan yang berujung pada kehamilan yang menyebabkan mereka harus bertanggung jawab atas perbuatannya.
Nah.. maka dipilihlah sexting ini sebagai sarana untuk memuaskan hasrat mereka. Yaitu dengan chat jorok dan saling bertukar gambar atau video berkonten vulgar.
Terus hubungannya apa dengan penipuan ?
Nahh.. ini saatnya masuk ke inti pembahasan..
Ternyata para penipu memanfaatkan tindakan ini untuk mendapatkan untung dobel.heheheee...
Kebanyakan dari para pelaku akan memulai aksinya dengan membuat suatu akun di medsos terus memasang foto profil yang ganteng atau cantik dan mengaku sebagai aparat negara atau orang kaya.Mereka mencari korban dari para remaja yang masih labil dan orang dewasa yang tidak punya tujuan hidup atau bergaya hedonis tapi minimalis. Para korban biasanya akan sadar setelah mereka kehilangan semuanya. Hebatkan para pelaku ini ...!?
Bagaimana cara kerja mereka ?
Pertama mereka akan meminta pertemanan di akun medsos kalian dan setelah itu mereka akan mengajak kenalan lewat chat, ini dimaksudkan agar orang lain tidak tahu dengan aktivitas atau konten pesan para pelaku. Kalian akan dibuat nyaman dengan aktivitas chat tersebut. Setelah kalian terbuai dengan rayuan maut pelaku, kalian akan diminta foto bugil atau setengah bugil. (anggap saja kalian menuruti pelaku ya.. agar mudah saya menjelaskannya. heheheee....).
Tak hanya puas disitu, pelaku selanjutnya mengajak kalian untuk bertemu untuk melakukan hubungan intim, kebanyakan pelaku pasti merekam adegan ini. Nah rekaman video ini lah yang dijadikan alat untuk melakukan pemerasan harta kalian, jika kalian menolak, pasti meraka akan mengancam untuk menyebarka video tersebut.
Kalian sudah rugi dobel kan jika diposisi seperti itu ??
Sudah rugi harta, harga diri kalianpun terinjak-injak. Banyak sekali kasus-kasus model seperti ini, tapi masih saja banyak korban yang termakan bujuk rayu pelaku yang berawal dari kegiatan sexting ini. Ironis bukan ??..
Itupun baru yang muncul kepermukaan karena para korban berani melapor ke pihak yang berwajib dan diliput oleh media, terus bagaimana mereka yang tidak berani melapor?? pasti lebih banyak bukan??.
Lalu bagaimana cara mencegahnya ?
Sebenarnya hal ini sangat mudah sekali untuk mencegahnya. Agama, hukum dan budaya pun juga sangat melarang berkata-kata jorok, mesum, dan mengandung konten seksual diranah publik. Kembali kepada diri kita sendiri, kita harus bisa menjaga perilaku kita dalam berinteraksi di media sosial. Nahh.. dibawah ini saya sudah merangkum tips mencegah perilaku sexting yang negatif ini.
- Jangan pernah menerima pertemanan dari orang yang tidak kalian kenal. Ini adalah pintu awal para pelaku sexting abuse, mereka berpura-pura mengajak kenalan dengan berbagai cara. Bhasa kekiniannya "modus"
- Jika kalian sudah terlanjur berkenalan jangan pernah memberi tahu tentang info pribadi kalian, usahakan tetap anonim. Terserah kalian mau pakai nama palsu atau nama ejekan kalian. Yang terpenting keep safe your privacy.
- Jangan pernah terbuai dengan chat yang berisi pujian terhadap kalian. Pada akhirnya mereka akan mengarahkan kalian ke arah sexting.
- Tolak jika mereka meminta foto kalian. Dari foto close up lama-lama mereka akan meminta foto nude kalian dan berakhir dengan meminta video bu**l kalian.
- Jika semua yang diatas sudah terlanjur dan kalian sedikit mendapat intimidasi, segera laporkan ke pihak yang berwajib agar bisa ditangani dengan tepat dan sesuai hukum yang berlaku.
- Pada kasus-kasus tertentu, para pelaku biasanya mengancam dengan melakukan pemerasan harta benda.
Nahh.. mungkin artikel diatas bisa membantu kalian agar lebih bijak lagi dalam bersosial media. Sebagai orang yang beragama dan berbudaya, tidak sepantasnya kita melakukan hal-hal yang bisa menimbulkan kerugian bagi orang lain dan cepat atau lambat kitapun juga bisa terkena imbasnya.