Misteri Monster Laut Ayam Tanpa Kepala Di Laut Selatan
Yupzz.. Kejadian ini terjadi sekitar 2 tahun yang lalu atau lebih tepatnya bulan Oktober 2018.
Asal kalian tahu, fenomena ini sama sekali tidak berkaitan dengan hal-hal gaib, mitos, atau urban legend semata, tapi ini adalah sebuah pencapaian teknologi eksplorasi dasar laut yang dilakukan sebuah lembaga di Australia yang concern dengan eksplorasi dasar laut.
The Australian Antarctic Division (AAD) sebuah lembaga di Australia yang melakukan penelitian dan eksplorasi dasar laut berhasil merekam jenis teripang langka yang dikenal dengan sebutan "monster ayam tanpa kepala" yang sekaligus menandai pertama kalinya makhluk itu terlihat di kedalaman Samudera Selatan.
Teripang laut yang memiliki nama ilmiah Enypniastes eximia aka "monster ayam tanpa kepala" ini terekam oleh kamera bawah laut milik AAD yang baru yang dikerahkan oleh kapal penangkap ikan yang beroperasi di Antartika.
Teripang laut atau timun laut ini biasa juga disebut sebagai Spanish Dancer ditemukan mengambang sekitar 3 kilometer di bawah permukaan air laut, di lepas pantai Pulau Heard.
"Kami belum pernah melihat makhluk ini sebelumnya di kawasan itu. Pada saat itu, tak satupun dari kami yang benar-benar tahu makhluk itu, jadi kami melakukan apa yang dilakukan banyak ilmuwan dan mencari tahunya. Ini salah satu spesimen paling menakjubkan yang pernah saya lihat. Makhluk ini cukup karismatik dengan gerakannya yang seakan seperti terbang melewati kamera dan cukup tidak biasa bahwa teripang itu bisa berenang." kata Dr Welsford.
Walaupun sebagian besar teripang tidak bisa berenang, monster ayam tanpa kepala ini mampu bergerak menyusuri kedalaman laut dan menurunkan dirinya ke dasar laut untuk mendapatkan makanan. Organisme pemakan plankton berwarna ungu cerah, yang memiliki sayap seperti kelelawar dan berukuran sebesar bola basket itu, hanya pernah difilmkan saru kali saja sebelumnya, di Teluk Meksiko tahun lalu.
Dr Welsford mengatakan julukan aneh organisme itu tidak lebih dari tertawaan para ilmuwan kelautan ketika pertama kali melihatnya. "Mahluk itu memang terlihat sedikit seperti ayam ... dan itu nama yang keren" katanya.
"Ini juga merupakan cerminan betapa sedikit yang kita ketahui tentang laut dalam dan hal-hal aneh yang kita lihat saat melakukan studi di sana."
Sementara sedikit yang diketahui tentang mahluk apa saja yang ada di kedalaman lautan di dunia, kondisi cuaca ekstrim dan terpencil di Samudera Selatan menyebabkan banyak mahluk penghuni laut di sana yang masih menjadi misteri.
"Hampir pasti banyak, lebih banyak hal yang tidak kita ketahui di dasar Samudera Selatan sana, yang menunggu untuk ditemukan" kata Dr Welford
Kemajuan Teknologi Kamera Untuk Dasar Laut
"Karena [teknologi] sekarang begitu portabel dan sangat murah, kami berharap dapat menempatkan kamera di hampir setiap kapal nelayan yang turun ke selatan, sehingga kami dapat dengan cepat mendapatkan banyak data tentang apa yang terjadi di sana, dengan cara yang kita tidak pernah bisa melakukannya sebelumnya" kata Dr Welsford.
Kamera bawah laut yang digunakan dalam penelitian ini memiliki kualitas yang sama dengan kamera smartphone, hanya saja mereka ditempatkan di casing yang aman untuk menahan tekanan air yang tinggi dan suhu di bawah nol.
AAD sekarang dapat merekam lebih dalam melalui kapal nelayan.
"Mengembangkan peralatan yang dapat bertahan dari kondisi arus laut dan suhu dibawah nol itu sangat sulit dilakukan hingga sekarang. Dan ini adalah kamera terdalam yang pernah digunakan di kapal penangkap ikan."
Samudera Selatan (Samudera Hindia) adalah satu-satunya samudera yang mengalir sepenuhnya mengelilingi Bumi, tanpa terhalang oleh daratan yang signifikan dan merupakan rumah bagi sebagian besar hewan laut di dunia.
Hint
Hint
"Masih banyak sekali misteri di laut dalam yang belum diungkap, yang kami baru saja lakukan hanya mulai menggores permukaannya saja" kata Dr Welsford
Dr Welford berharap penggunaan kamera bawah air akan membantu mendeskripsikan gambaran yang lebih jelas tentang varian, jumlah dan lokasi organisme di bagian terdalam lautan.
Sumber : www.abc.net.au